Friday, February 4, 2011

Budidaya Ganitri Meraup Rupiah
Oleh Wagino
Senin, 19 Nopember 2007 21:44
Pohon ganitri yang sedang berbunga
KESUGIHAN, (Cimed) - Banyak pilihan budidaya tanaman yang mampu menghasilkan rupiah. Bila anda mempunyai lahan pekarangan namun belum menghasilkan atau kalau pun menghasilkan hanya sekedarnya. Segera manfaatkan menjadi lahan yang menghasilkan rupiah yang tidak sedikit jumlahnya.

Salah satu pilihannya yakni budidaya ganitri atau mata dewa. Tercatat saat ini Cilacap tepatnya Desa Dondong, Kec. Kesugihan menjadi salah satu sentra dan pemasok buah ganitri untuk diekspor ke India.

Di Desa Dondong sedikitnya ada 70 pekebun yang tengah budidaya ganitri, namun yang tergolong petani besar hanya dua yakni Komari dan Alm. H. Tahrir dengan jumlah puluhan pohon sejak sekitar tahun 2002.

Keberhasilan Komari menanam ganitri kontan saja diikuti oleh tetangganya dengan turut menanam ganitri. Hasil ganitri dari pekebun di Desa Dondong disetor kepada Komari sebagai pengepul yang telah dipercaya oleh eksportir dari Jakarta.
Mustolih tengah menunjukan pohon ganitri yang sudah mulai berbuah
Sementara Mustolih (33) warga Desa Dondong, yang juga anak pertama Komari mengikuti jejak ayahnya dengan turut menanam ganitri di halaman dan belakang rumahnya. Bahkan lima bulan yang lalu Mustolih telah menanam sebanyak 200 batang pohon ganitri di kebunnya yang berada dilereng gunung. Selain mengelola kebun Mustolih juga menjual bibit ganitri yang dikembangkan sendiri menggunakan stek.

Berdasar informasi yang didapat CilacapMedia,Senin (19/11) harga bibit ganitri varietas unggul di tempat Mustolih bervariasi tergantung umur, bibit umur 5 bulan sejak penyambungan stek dengan tinggi antara 60 – 70 cm Rp 50.000 per pohon, umur 3 bulan tinggi 40 – 50 cm Rp 40.000 per pohon.

Teknik penanamannya tergolong mudah, dapat tumbuh disemua jenis tanah, jarak tanam 6 m x 6 m, populasi ganitri di lahan 1 ha mencapai 120 pohon. Sekitar umur 13 bulan pohon sudah mulai berbunga, namun belum sepenuhnya jadi buah karena masih banyak yang rontok. Dari umur 13 bulan hingga 2 tahun biasanya pohon berbunga sebanyak 4 kali dan diawali dari ranting bawah. Setelah berumur 2 tahun buah yang dihasilkan sudah normal, kalaupun ada yang rontok itu karena pengaruh hujan yang terus menerus.
Pohon ganitri umur 9 bulan

Mulai umur 2 tahun batang pohon bagian bawah dikeret seperti menyadap pohon karet, hal ini dilakukan agar buah yang dihasilkan kecil dan lebih tahan rontok.

Menurut penuturan Mustolih dalam 1 tahun normalnya bisa panen sebanyak 2 kali meski demikian ada panen susulan. “Proses dari bunga menjadi buah yang siap dipetik memakan waktu kurang lebih tiga bulan. Usai dipetik buah direbus hingga kulit luar mengelupas kemudian siap disortir dengan ayakan untuk menetukan kelas berdasarkan ukuran,” tuturnya.

Harga buah ganitri kelas 1 dengan diameter 5 mm saat ini Rp 152 per biji, Setiap kenaikan diameter 0,5 mm, harga semakin turun, sementara buah ganitri kelas 10 dengan ukuran 9.5 mm harga berkisar Rp 11.000 per kg. Satu pohon ganitri umur 2 tahun bisa menghasilkan uang hingga Rp 500.000 sekali panen.

"Kalau buah jatuh karena mateng itu jualnya kiloan, harganya murah dan kadang tidak laku," ujar Mustolih sambil menunjukan pohon yang sedang berbunga kepada CilacapMedia.

Menurut Mustolih biaya pemeliharaan sebatang pohon ganitri relatif kecil. Mustolih hanya menghabiskan Rp7.500 per pohon per tahun. Dana itu untuk pemupukan dan penyiraman.

No comments:

Post a Comment